Mengenai Saya

Foto saya
Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia
Dilahirkan dari Kakek dan Ortu seorang guru 49 tahun yang silam tepatnya 30 okt 59.menempuh pendidikan formal SD 71 SMP 74 SPG 77 Sarmud IKIP th 80 S1 86 Magister menejemen 96 di Jogyakarta.Pekerjaan gr SD 77 -80 Karyw. Cab Dinas Pendd 80 - 85 gr SPG 81 - 84 gr SMP 84 - 92 Ka sek SMP 93 - 2001 Ka sek SMA Kalitidu Bjn 2001 - 2008 Kasek SMA 3 Bjn 2008 - Mart 2009. Terpilih sebagai gr Teladan Nas. th 1992 dan mengikuti pendidikan pada Japan Foundation di Jepang th 1993 sebagai alumnus Japan Foundation Scholarship th 93 dan kini aktif sbg Ketua Takmir masjid Darul Fattah Bjn.bergabung dgn SNA Brain Based Support sejak 26 mart 09 dibawah pimpinan dr Obed.Berbagai pelatihan pengembangan bahan ajr, metode pembelajaran pengembangan kurikulum sekolah dan peletihan menejemen telah kami ikuti. Kesimpulan Saya pemerintah dan negara ini tak punya komitmen dan konsisten dalam penanaman investasi di bidang pendidikan apalagi setelah era OTODA terasa lebih megedepankan kepentingan kekuasaan sesaat. Semoga segera muncul politisi politisi yang NEGARAWAN.Kini kami diKaruniai tiga Orang putera dan puteri dari istri KHUSNUL KHOTIMAH yang sholehah dan sangat mensuport perjalanan hidup kami.

Kamis, 16 Desember 2010

Seni Mendengar Tip Komunikasi efektif



Disadur dari tulisan Anne.


Banyak orang bisa 'berkata', namun
sedikit yang mau 'mendengar'.

Padahal jika kita mau kembali ke hukum
alam, seharusnya kita harus lebih
banyak mendengar daripada bicara.
Bukankah Tuhan memberi kita dua
telinga dan hanya satu mulut? :-)

Begitupun jika kita saksikan pada bayi
yang baru lahir. Indra pendengaran
lebih dulu berfungsi daripada yang
lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih
susah daripada berbicara?

Meski secara kasat mata mendengar
adalah hal yang gampang, namun nyatanya
banyak orang yang lebih suka
didengarkan daripada mendengarkan.
Mendengarkan merupakan bagian esensi
yang menentukan komunikasi efektif.
Tanpa kemampuan mendengar yang bagus,
biasanya akan muncul banyak masalah.

Yang sering terjadi, kita merasa bahwa
kitalah yang paling benar. Kita tidak
tertarik untuk mendengarkan opini yang
berbeda dan hanya tergantung pada cara
kita.

Selalu merasa benar, paling kompeten,
dan tidak pernah melakukan kesalahan.
Duh... malaikat kali! :-)

Jika kita selalu merasa bahwa diri kita
benar, dan cara kitalah yang paling
tepat, itu berarti kita tidak pernah
mendengarkan.

Ide dan opini kita sangat sukar untuk
diubah jika fakta tidak mendukung
keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta
pun kita mungkin hanya akan sekedar
meliriknya saja.

Mungkin saat ini kita nyaman dengan
cara kita, tapi untuk jangka waktu yg
panjang, orang-orang akan menolak dan
membenci kita.

Jika kita mau mulai mendengarkan
orang lain, maka suatu saat kita akan
menyadari kesalahan kita. Jawaban
untuk mengatasi sifat ini adalah
mengasah skill mendengar aktif.

Mendengar tidak selalu dengan tutup
mulut, tapi juga melibatkan partisipasi
aktif kita. Mendengar yang baik bukan
berharap datangnya giliran berbicara.

Mendengar adalah komitmen untuk
memahami pembicaraan dan perasaan lawan
bicara kita. Ini juga sebagai bentuk
penghargaan bahwa apa yang orang lain
bicarakan adalah bermanfaat untuk kita.
Pada saat yang sama kita juga bisa
mengambil manfaat yang maksimal dari
pembicaraan tersebut.

Seni mendengar dapat membangun sebuah
relationship. Jika kita melakukannya
dengan baik, orang-orang akan tertarik
dengan kita dan interaksi kita akan
semakin harmonis.

Berikut teknik mudah yang dapat
dipraktekkan, dengan sangat
wajar untuk menjadi seorang pendengar
yang baik :

1. Peliharalah kontak mata dengan baik.
Ini menunjukkan kepada lawan bicara
tentang keterbukaan dan kesungguhan
kita

2. Condongkan tubuh ke depan.
Ini menunjukkan ketertarikan kita
pada topik pembicaraan. Cara ini
juga akan mengingatkan kita untuk
memiliki sudat pandang yang lain,
yaitu tidak hanya fokus pada diri
kita.

3. Buat pertanyaan ketika ada hal yang
butuh klarifikasi atau ada informasi
baru yang perlu kita selidiki dari
lawan bicara kita.

4. Buat selingan pembicaraan yang
menarik. Hal ini bisa membuat
percakapan lebih hidup dan tidak
monoton.

5. Cuplik atau ulang beberapa kata
yang diucapkan oleh lawan bicara kita.
Ini menunjukkan bahwa kita memang
mendengarkan dengan baik hingga hapal
beberapa cuplikan kata.

6. Buatlah komitmen untuk memahami
apa yang ia katakan, meskipun kita tidak
suka atau marah. Dari sini kita akan
mengetahui nilai-nilai yang diterapkan
lawan bicara kita, yang mungkin berbeda
dengan nilai yang kita terapkan.

Dengan berusaha untuk memahami, bisa
jadi kita akan menemukan sudut pandang,
wawasan, persepsi atau kesadaran baru,
yang tidak terpikirkan oleh kita
sebelumnya.

Seorang pendengar yang baik sebenarnya
hampir sama menariknya dengan pembicara
yang baik. Jika kita selalu pada pola
yang benar untuk jangka waktu tertentu,
maka suatu saat kita akan merasakan
manfaatnya.

Prosesnya mungkin akan terasa lama dan
menjemukan, tapi lama-kelamaan akan
terasa berharganya upaya yang telah
kita lakukan. Kita akan merasa lebih
baik atas diri kita, hubungan kita,
teman-teman kita, anak-anak kita,
maupun pekerjaan.

Kesimpulan: Jadilah pendengar yang
baik, karena sifat ini bisa menjadi
kunci untuk mengembangkan pikiran
yang positif
, dan merupakan salah satu
tangga untuk mencapai kesuksesan! :-)

Senin, 06 Desember 2010

Tahukah Anda ada Hubungan antara Kemapanan Karyawan dengan kesungguhan mereka dalam bekerja

Tahukah Anda bahwa ternyata ada hubungan yang kuat antara kebahagiaan( kemapanan sosial ekonomi ) karyawan dengan kesungguhan mereka bekerja di kantor? Survei mengenai kebahagiaanbaca kemapan tingkat sosial ekonomi di tempat kerja yang dilakukan oleh Gallup Management Journal (GMJ) membuktikan hal ini.

Survei tersebut juga menemukan fakta bahwa perasaan senang merupakan faktor penting di tempat kerja. Karyawan yang bahagia akan lebih siap untuk menangani hubungan di tempat kerja, mengendalikan stress dan membaca kesempatan.

Personal Balanced Scorecard (PBSC) adalah bagian dari sebuah konsep yang dinamakan Total Performance Scorecard (TPS) yang dikemukakan oleh Hubert K. Rampersad pada tahun 2003.

PBSC merupakan alat yang efektif bagi manajer untuk melakukan pembinaan karyawan, guna mencapai integritas dan keselarasan antara kehidupan pekerjaan dan kehidupan di luar pekerjaan.

Merumuskan Ambisi Pribadi

Personal Balanced Scorecard sebenarnya merupakan catatan pribadi yang dibuat berdasarkan perenungan diri. Perumusan Personal Balanced Scorecard dimulai dengan perumusan ambisi pribadi yang terdiri dari misi, visi dan peran kunci pribadi.

Ambisi pribadi adalah citra diri pemandu seseorang untuk menghasilkan tindakan yang memiliki tujuan dan keyakinan. Misi pribadi ditujukan untuk ada, sedangkan visi pribadi ditujukan untuk menjadi.

Kebanyakan orang merasa kesulitan dalam merumuskan ambisi pribadinya. Oleh karena itu sebenarnya ada beberapa pertanyaan yang bisa dijawab untuk mempermudah perumusan visi dan misi pribadi tersebut.

Berikut ini adalah contoh pertanyaan untuk visi pribadi:

  1. Siapakah saya?
  2. Apa falsafah hidup saya?
  3. Untuk apa saya hidup?
  4. Apa aspirasi terdalam saya?
  5. Apa yang membuat saya paling bahagia?

Sedangkan pertanyaan untuk merumuskan misi pribadi adalah sebagai berikut:

  1. Kemana saya menuju?
  2. Apa yang ingin saya wujudkan?
  3. Apa tujuan jangka panjang saya?
  4. Apa yang ideal buat saya?
  5. Apa yang saya pertahankan?

Contoh pernyataan ambisi pribadi adalah sebagai berikut:
Visi: Saya Ingin Menjadi Penulis.
Misi: Saya akan mewujudkan cita-cita saya menjadi penulis dengan cara sebagai berikut:

  1. Lebih banyak berlatih menulis dengan mengikuti lomba kepenulisan.
  2. Mengikuti berbagai workshop dan pelatihan menulis.
  3. Mempertahankan stabilitas keuangan agar tetap dapat membeli buku sebagai sumber ide.
  4. Menikmati pekerjaan menulis dan berinisiatif untuk terus belajar.

Peran Kunci Pribadi

Peran kunci pribadi adalah cara yang Anda pilih untuk memenuhi berbagai peran penting dalam kehidupan Anda, sehingga dapat mewujudkn misi dan visi pribadi Anda.

Contohnya adalah sebagai pasangan, sebagai ibu/ayah, sebagai sahabat, sebagai anak, sebagai anggota organisasi, dan lainnya.

Tindakan Perbaikan dalam Empat Perspektif Personal Balanced Scorecard

Terdapat empat perspektif dalam Personal Balanced Scorecard, yaitu:

  1. Perspektif internal, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan diri sendiri seperti level stress, level kegembiraan, berat badan, tingkat kebugaran tubuh, dll
  2. Perspektif eksternal, yaitu yang berkaitan dengan hubungan sosial dengan orang lain seperti atasan, bawahan, anak, pasangan, sahabat, teman sejawat, dll.
  3. Perspektif pengetahuan dan pembelajaran, yaitu berkaitan dengan kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan seseorang.
  4. Perspektif keuangan, berhubungan dengan kondisi finansial seperti jumlah simpanan, jumlah pendapatan bersih, jumlah investasi, dll.( disadur dari tulisan Ana Ahira )

Minggu, 14 November 2010

Teori MOTIVASI

Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi, antara lain :

1. Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H.Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :

  • Fisiologis
  • Keamanan, keselamatan dan perlindungan
  • Sosial, kasih sayang, rasa dimiliki
  • Penghargaan, rasa hormat internal seperti harga diri, prestasi
  • Aktualisasi diri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi.

Menurut maslow, jika seorang pimpinan ingin memotivasi seseorang, maka ia perlu memahami sedang berada pada anak tangga manakah posisi bawahan dan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia atas tingkat itu.

2. Teori Motivasi X dan Y

Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor yang menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia, pada dasarnya satu negatif (teori X) yang mengandaikan bahwa kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan satu lagi positif (teori Y) bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu.

3. Teori Motivasi - Higiene

Dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg, yang mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang motivasi.

Dua faktor itu dinamakan faktor yang membuat orang merasa tidak puas atau faktor-faktor motivator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang yang membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini disebut pemuas atau motivator yang meliputi:

  • - Prestasi (achievement)
  • - Pengakuan (recognition)
  • - Tanggung Jawab (responsibility)
  • - Kemajuan (advancement)
  • - Pekerjaan itu sendiri (the work itself)
  • - Kemungkinan berkembang (the possibility of growth)

4. Teori Motivasi kebutuhan McClelland

Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan, yaitu :

  • - prestasi (achievement)
  • - Kekuasaan (power)
  • - Afiliasi (pertalian)

5. Teori Motivasi Harapan - Victor Vroom

Teori ini berargumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu, dan pada daya tarik dari keluaran bagi individu tersebut.

Teori pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantarkan ke suatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.

6. Teori Motivasi Keadilan

Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan. Individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi.

7. Reinforcement theory

Teori motivasi ini tidak menggunakan konsep suatu motif atau proses motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan di masa yang akan datang dalam proses pembelajaran.

Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu, maka akan banyak menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. (sumber dr tulisan Anne Ahira )

Mengapa Motivasi Belajar seseorang nggak sama.

Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan.

Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya.

Contoh lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orangtuanya.

Apa saja, sih, faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar seseorang dengan yang lainnya?

Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak memberikan penjelasan mengapa terjadi perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing orang, di antaranya:
  • Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual
  • Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual
  • Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya
  • Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.
  • Perbedaan aktualisasi diri (self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Stimulus motivasi belajar

Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:
  • Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
  • Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.

Tips-tips meningkatkan motivasi belajar

Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.

Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:
  • Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
    Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.

    Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.

    Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
  • Belajar apapun
    Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
  • Belajar dari internet
    Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.

    Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
    Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.

    Cari motivator
    Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahkan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.

    "Resep sukses: Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap." --William A. War ( diambil dari tulisan Anne Ahira )

Minggu, 07 November 2010

Hidup Sekali Janganlah SOMBONG










Sombong adalah sikap mental yang mendustakan kebenaran dan menganggap remeh/melecehkan orang lain.
Sombong merupakan penyakit hati yang paling dibenci oleh Allah SWT karena sifat sombong hanyalah hak dari Allah SWT.

Ciri – ciri perilaku sombong:

  1. Menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya
  2. Sakit hati apabila diberi masukan atau nasihat
  3. Berat melakukan ibadah, sekalipun ibadah hanya formalitas hanya ingin diketahui oleh orang lain bahwa dirinya shaleh
  4. Kata-katanya penuh hinaan dan cacian
  5. Sulit tersenyum terhadap orang lain, sekalipun tersenyum seolah mencibir dan menganggap sepele
  6. Selalu ingin lebih dalam pakaian maupun dalam asesoris duniawi lainnya
  7. Senang memotong pembicaraan orang lain
  8. Senang menyuruh dan memerintah seolah dirinya yang paling senior dan lebih dari orang lain
  9. Merasa lebih dari orang lain dan senang dipuji dengan kelebihannya
  10. Senioritas yang memanjakan dirinya untuk selalu ingin dihargai oleh orang lain

Penyebab sombong

Sifat sombong bersumber dari rasa diri memiliki kelebihan, lalu timbul bangga diri, rindu dan gemar dipuji. Kemudian menganggap orang lain tidak seperti dirinya, remeh dan lebih rendah darinya.

Kelebihan – kelebihan diri yang menyebabkan sombong / takabur:

  1. Harta
  2. Jabatan
  3. Gelar
  4. Fisik
  5. Jasa – jasa dimasa lalu
  6. Ilmu
  7. Keturunan
  8. Amal dan ibadah
  9. Penampilan
  10. dsb

Penderitaan orang sombong:

  1. Dibenci orang lain karena orang tidak merasa aman berada bersama orang – orang yang sombong
  2. Sulit berkembang karena tertutup dari nasihat dan kritik
  3. Jauh dari kebenaran karena hatinya mendustakan kebenaran
  4. Hidupnya sengsara dan hina

Riyadhah mengatasi sombong

  1. Belajarlah untuk mendengar, menerima, mengakui dan mensyukuri dengan kelapangan hati ketika mendapat nasihat atau masukan dari siapapun
  2. Belajarlah bergaul, bertemu, menyapa, mempersilahkan berkunjung, duduk bersama dengan orang – orang yang sebelumnya kita enggan bertemu karena merasa mereka lebih rendah statusnya dari kita
  3. Belajarlah menggunakan pakaian – pakaian sederhana dihadapan orang lain yang sebelumnya enggan karena khawatir hina dengan pakaiannya yang sederhana.
  4. Belajarlah untuk hadir memenuhi undangan orang – orang miskin dan membantu kebutuhan mereka yang sebelumnya kita enggan karena tertutup oleh kesombongan diri.
  5. Belajarlah openminded – membuka diri dan mengakui kelebihan orang lain dan kekurangan diri
  6. Belajarlah berpikir positif
  7. Latihlah diri untuk tawadhu namun jangan sombong ketika ketawadhuan itu dilakukan

Hamba berlindung kepada Mu, Ya Rabb dari sifat sombong dan tinggi hati, dan memohon ditetapkan dalam kerendahan hati. Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.








Sombong adalah sikap mental yang mendustakan kebenaran dan menganggap remeh/melecehkan orang lain.
Sombong merupakan penyakit hati yang paling dibenci oleh Allah SWT karena sifat sombong hanyalah hak dari Allah SWT.

Ciri – ciri perilaku sombong:

  1. Menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya
  2. Sakit hati apabila diberi masukan atau nasihat
  3. Berat melakukan ibadah, sekalipun ibadah hanya formalitas hanya ingin diketahui oleh orang lain bahwa dirinya shaleh
  4. Kata-katanya penuh hinaan dan cacian
  5. Sulit tersenyum terhadap orang lain, sekalipun tersenyum seolah mencibir dan menganggap sepele
  6. Selalu ingin lebih dalam pakaian maupun dalam asesoris duniawi lainnya
  7. Senang memotong pembicaraan orang lain
  8. Senang menyuruh dan memerintah seolah dirinya yang paling senior dan lebih dari orang lain
  9. Merasa lebih dari orang lain dan senang dipuji dengan kelebihannya
  10. Senioritas yang memanjakan dirinya untuk selalu ingin dihargai oleh orang lain

Penyebab sombong

Sifat sombong bersumber dari rasa diri memiliki kelebihan, lalu timbul bangga diri, rindu dan gemar dipuji. Kemudian menganggap orang lain tidak seperti dirinya, remeh dan lebih rendah darinya.

Kelebihan – kelebihan diri yang menyebabkan sombong / takabur:

  1. Harta
  2. Jabatan
  3. Gelar
  4. Fisik
  5. Jasa – jasa dimasa lalu
  6. Ilmu
  7. Keturunan
  8. Amal dan ibadah
  9. Penampilan
  10. dsb

Penderitaan orang sombong:

  1. Dibenci orang lain karena orang tidak merasa aman berada bersama orang – orang yang sombong
  2. Sulit berkembang karena tertutup dari nasihat dan kritik
  3. Jauh dari kebenaran karena hatinya mendustakan kebenaran
  4. Hidupnya sengsara dan hina

Riyadhah mengatasi sombong

  1. Belajarlah untuk mendengar, menerima, mengakui dan mensyukuri dengan kelapangan hati ketika mendapat nasihat atau masukan dari siapapun
  2. Belajarlah bergaul, bertemu, menyapa, mempersilahkan berkunjung, duduk bersama dengan orang – orang yang sebelumnya kita enggan bertemu karena merasa mereka lebih rendah statusnya dari kita
  3. Belajarlah menggunakan pakaian – pakaian sederhana dihadapan orang lain yang sebelumnya enggan karena khawatir hina dengan pakaiannya yang sederhana.
  4. Belajarlah untuk hadir memenuhi undangan orang – orang miskin dan membantu kebutuhan mereka yang sebelumnya kita enggan karena tertutup oleh kesombongan diri.
  5. Belajarlah openminded – membuka diri dan mengakui kelebihan orang lain dan kekurangan diri
  6. Belajarlah berpikir positif
  7. Latihlah diri untuk tawadhu namun jangan sombong ketika ketawadhuan itu dilakukan

Hamba berlindung kepada Mu, Ya Rabb dari sifat sombong dan tinggi hati, dan memohon ditetapkan dalam kerendahan hati. Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.



Kamis, 26 Agustus 2010

23 Hal yang membuat Orang Tuamu Bahagia

Terkadang kita sebagai anak selalu menyusahkan orang tua, mungkin ada anak yang sampai bingung apa yang harus dilakukan untuk membuat orang tuanya bahagia. ini ada beberapa semoga bermanfaat :

1. Jangan berkata “ah , nanti ,terserah , udah napa” kepada ibu
2. Bangunlah pagi hari dan sapa mereka dengan senyuman
3. Bantulah pekerjaan rumah mereka
4. Rapihkan meja dan Cucikan piring kotor mereka setelah mereka selesai makan
5. Cium tangan mereka ketika hendak atau sepulang dari berpergian
6. Selalu ucapkan salam
7. Jangan membentak mereka
8. Jangan membuat mereka menangis
9. Makanlah dengan lahap masakan ibumu dan jangan ragu memuji kelezatannya
10. Panaskanlah setiap pagi kendaraan mereka sebelum mereka berangkat bekerja
11. Ajak mereka bicara
12. Hiburlah mereka
13. Semangati mereka karena baginya kau lah api semangat dalam kehidupannya
14. Jadilah penenangnya ketika mereka bersedih
15. Jadilah pelindungnya saat mereka berada dalam bahaya karena saat kau masih kecil mereka mati-matian menjagamu
16. Jadilah kebanggaannya dengan prestasi yang kau punya
17. Buatkan minuman saat mereka pulang kerja
18. Sambut mereka dengan Keceriaan, karena mereka suka jika tau kau senang saat mereka pulang
19. Tanpa disuruh pijatlah kedua kaki mereka, karena bagian kakilah yang terasa sangat lelah setelah seharian bekerja
20. Share kejadian sehari-hari yang kau alami sehingga mereka merasa muda kembali saat mengingat kembali masa muda mereka yang mungkin saat ini kau alami
21. Jangan pelit kepada mereka (terutama uang), karena bagaimanapun semua jasa mereka tidak ternilai dengan uang sebanyak apapun
22. Jangan membantah mereka, karena biasanya mereka akan marah dan tanpa sadar semakin bertambah tua
23. Turuti nasihat mereka, karena sesungguhnya mereka merasa tenang saat kalian menuruti nasihat mereka

UNTUK APA KITA HIDUP

Se-ekor Semut dan Sang Master Sufi

Nasehat Untuk Kita Semua

Pada suatu siang yang terik ada seorang master Sufi yang sangat terkenal karena kebijaksanaannya sehingga beliau bisa berbicara dengan siapa saja termasuk dengan bintang sekalipun. Dalam perjalanannya melintasi padang gurun tersebut, dia melihat seekor semut yang sedang berjalan terburu-buru. Dia penasaran dan tertarik untuk mencoba menyapanya.

“Hi semut, sedang kemana kamu sepertinya terburu-buru?”

Semut tersebut kaget kok bisa-bisanya ada manusia yang ngajak ngomong dia. Karena dia lihat sang Master Sufi tersebut sangatlah bijaksana maka dia menjawab

“saya sedang berjalan menuju ke Mekah”

Sang Master Sufi tersebut terbengong-bengong dan dia berpikir “ ngga salah nih dia mau pergi ke Mekah” dibenaknya, kemudian dia menanyakan kepada semut itu.

“ Kamu ke Mekah? Kapan kamu sampai? Sedangkan perjalanan ke Mekah sangatlah jauh? Mana bisa sampai?”

Dengan bijak sang semut tersebut menjawab

“ Tidak penting sampai atau tidak sampai, yang penting saya tahu tujuan hidup saya. Saya mau ke Mekah”

Dan tercenunglah sang Master Sufi tersebut sambil berpikir. Hmmm se-ekor semut saja mempunyai tujuan dalam hidupnya. Sedangkan banyak manusia yang masih belum mempunyai tujuan dalam hidupnya. Mereka membiarkan hidup mereka terombang ambing dibawa oleh arus. Ada yang bisa sampai ketujuan ada yang sudah skeptis sebelum mencapai tujuannya. Sedangkan semut ini? Wuihhh bijaksana sekali hidup dia. Setelah dia mengatakan itu, dia berpamitan kepada sang semut yang sedang berjalan tersebut dan mendoakan semut tersebut agar sampai pada tujuannya.

Apakah anda sudah tahu tujuan hidup anda? Tentukanlah dari sekarang tujuan hidup anda sehingga anda tahu arah hidup anda.

SUKSES BUAT ANDA